Monday, June 29, 2020

Konfigurasi Mail Server di Debian 9.7

  

Hai sobat ilmu tkj, jadi disini aku mau berbagi sama kalian para pembaca. Materi kali ini tentang Mail Server (Postfix dan Dovecot), yuk simak dulu penjelasan-nya.

Pengertian Mail Server
    Mail server adalah server yang bertugas mengirim dan menerima email. Meskipun terlihat simpel, sebenarnya prosesnya pengiriman email cukup kompleks. Email yang Anda kirim akan  melewati serangkaian proses rumit di mail server untuk dapat sampai ke penerima. Secara sederhana, mail server berfungsi sama seperti kantor pos. Ia menyimpan surat masuk, lalu mengirimkannya ke penerima.

Cara kerja Mail Server
    Pada dasarnya, cara kerja utama mail server adalah sending email (mengirim email) dan receiving email (menerima email). Dua pekerjaan itu dilakukan dengan menggunakan protokol email standar. 

Protokol SMTP bertugas mengirim pesan dan menangani permintaan surat keluar. Sedangkan protokol IMAP dan POP3 bertugas menerima pesan dan kemudian memprosesnya. Sekarang, saatnya untuk tahu bagaimana sebenarnya cara kerja mail server dalam mengirim dan menerima pesan. Di bawah ini kami jelaskan garis besar tiap tahapan prosesnya :  

Tahap 1: Mengirim Pesan
Setelah membuat pesan dan meng-klik tombol send, MUA akan mengirim email tersebut. Kemudian, email penerima/ klien akan terkoneksi dengan server SMTP domain Anda. Server ini bisa bernama apa saja, misalnya smtp.misalnya.com.

Tahap 2: Email penerima berkomunikasi dengan server SMTP 
Email penerima/klien berkomunikasi dengan MTA server yang menggunakan SMTP. Kemudian memberikannya alamat email Anda, alamat email penerima, isi pesan dan lampiran.

Tahap 3: Server SMTP memproses alamat email penerima 
Setelah berkomunikasi dengan email penerima, komponen MDA melalui SMTP akan memproses alamat email penerima (khususnya domain-nya). Jika nama domain sama dengan pengirim pesan, maka pesan akan langsung dialihkan ke server domain POP3 atau IMAP. Namun, jika domain berbeda, server SMTP akan berkomunikasi dengan server domain terlebih dahulu. 

Tahap 4: Server SMTP pengirim berkomunikasi dengan DNS
Agar bisa menemukan server penerima, MTA melalui SMTP harus berkomunikasi dengan DNS. Atau, Server Nama Domain. Nanti DNS akan mengambil nama email domain penerima, lalu menerjemahkannya menjadi sebuah IP address.
Kenapa harus dijadikan IP address? Karena server SMTP pengirim tidak bisa menyalurkan email dengan benar hanya dengan nama domain. Maka, dibutuhkan IP address, yang merupakan sebuah nomor identitas setiap komputer yang terkoneksi internet. Dengan mengetahui informasi IP address-nya, mail server dapat bekerja dengan lebih efisien.

Tahap 5: Email terkoneksi dengan server SMTP
Setelah server SMTP memiliki IP address penerima, maka email yang diteruskan MDA/MTA dapat terkoneksi dengan server SMTP. Proses ini tidak terjadi begitu saja. Karena, sebenarnya pesan yang dikirim tadi harus melewati serangkaian proses SMTP, sampai akhirnya tiba di tujuan.  

Tahap 6: Server SMTP penerima memindai pesan masuk. 
Di tahap ini MUA memindai pesan masuk. Jika ia mengenali domain dan username, pesan akan diteruskan ke server POP3 atau IMAP domain. Dari sana, pesan akan ditempatkan di antrean sendmail. Pesan akan berada di antrian sendmail sampai email penerima mengizinkannya untuk diunduh. 

Alat yang dibutuhkan :
  • PC/Komputer atau Laptop
Lakukan langkah seperti dibawah ini sebelum mengikuti tutorial :
1. Install debian-nya dulu, cara installnya kalian bisa klik disini
2. konfigurasi DNS, cara insallnya kalian bisa klik disini


1. Kembali edit DNS, perintahnya : nano  /etc/bind/db.domain

 


2. Mengaktifkan mail dengan perintah : mail     IN       A       26.26.26.26


3. Install paket ostfix dan dovecot, di dalam paket postfix terdapat protokol SMTP,lalu dalam paket dovecot terdapat IMAP dan POP3, perintah install masukkan perintah: apt-get install postfix devecot-imapd devecot-pop3d -y 


4. Pilih "Internet site" agar bisa menentukan konfigurasi mail servernya



5. Isi System mail name menggunakan DNS server dengan subdomain mailnya: mail.nida.com



6. Mulai ulang paket konfigurasi postfix karena sebelumnya belum lengkap, masukkan perintah : dpkg-reconfigure postfix


7. Lalu muncul pop-up pemberitahuan konfigurasi postfix, klik ok


8. Pilih lagi Internet Site agar kita bisa menentukan konfigurasi mail server nya


9. Isi System mail name menggunakan DNS server dengan subdomain mailnya: mail.nida.com



10. Untuk bagian ini kosongkan saja


11. Pada pilihan ini kita tetap menggunakan sub domain name mail 


12. Nonaktifkan force synchronus updates on mail queue 


13. Arahkan Network yang akan kita gunakan pada mai system,disini kita mengunakan seluruh network yaitu 0.0.0.0/0


14. Gunakan 5 MB untuk besar kapasitas mailboxnya lalu klik ok


15. Pada bagian kali in tidak perlu diisi klik ok saja


16. Karena saya mengunakan IPV4 jadi saya akan mengarahkanya ke IPV4


17. Jika konfigurasi postfix nya telah selesai,edit file main.cf yang berada pada postfix,perintahnya :nano /etc/postfix/main.cf


18. Tambahkan mail direktori untuk mail box,tambahkan perintah berikut : home_mailbox = Maildir/ tempat untuk meletakan mail folder di/


19. Edit file konfigurasi dibagian devecotnya dengan perintah: nano /etc/devecot/conf.d/10-mail.conf


20. Cari baris mail_location lalu arahkan pada maildir:~/Maildir yang sama diletakkan di/





Monday, June 22, 2020

Konfigurasi Web Server ( Nginx ) pada Debian 9.7 Via VMWAre




Hai sobat ilmu tkj !!! Disini aku mau ngasih kalian tutorial Konfigurasi Nginx, tanpa lama-lama yuk simak dulu mengenai materi kali ini.

Nginx 
        Merupakan teknologi yang pertama kali dikembangkan pada tahun 2002. Baru dua tahun berikutnya, yakni 2004, ia diperkenalkan kepada publik. Meski lebih muda dari Apache, namun ia membawa berbagai fitur andalan yang tidak kalah menarik.
Nginx sendiri terkenal akan arsitektur asynchronous, events-driven architecture. Ia juga populer dengan impresi lightweight-nya alias lebih ringan dibanding Apache. Di samping itu, ia juga lebih efisien dalam menampilkan konten yang statis.


Cara konfigurasi yuk kita lihat,

Topologi jaringan :



Disini aku lanjutan dari konfigurasi Apache2 jadi kalian bisa liat dulu cara awalnya disini  

1. Disable apache2 jika sudah install apache dengan  perintah : systemctl stop apache2



2. Cek status apache dengan perintah : systemctl status apache2


3. Install paket nginx dengan perintah : apt install nginx -y


4. Masuk ke direktori :



5. Copy ke file index html ke var/www setelah itu remove file index.html sehingga cuma satu file dalam /var/www/html


6. Cek status nginx apakah sudah aktif atau belum, caranya dengan perintah : systemctl status nginx


7. Matikan terlebih dahulu apache2 dengan cara : systemctl stop apache2


8. Cek status apache2 dengan cara :



9. Cek status nginx, pastikan nginx active (running)


Pengujian :

1. Buka Web Browser masukkan ip address server : 26.26.26.26


2. Uji menggunakan domain : www. nginx.ng




Sunday, June 21, 2020

Konfigurasi Web Server Apache2 pada Debian 9.7 via VMWare


Hai sobat ilmu tkj kembali lagi nih diblogger saya, kali ini saya akan kasih kalian tutorial konfigurasi Web Server via VMWare. Simak dulu yuk tenang Web Server dan apa itu Apache.

Web Server 
        Merupakan sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya kita kenal dengan nama Web Browser ( Mozilla Firefox, Google Chrome ) dan untuk mengirimkan kembali yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.

Fungsi Web Server
        Fungsi utama Server atau Web Server adalah untuk melakukan atau akan mentransfer berkas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan sedemikian rupa. Halaman Web yang diminta terdiri dari berkas teks, video, gambar, file dan banyak lagi. Pemanfaatan Web Server berfungsi untuk mentransfer seluruh aspek pemberkasan dalam Web termasuk yang di dalam berupa teks, video, gambar dan banyak lagi.

Apache
        Web Server yang dikelola oleh Apache foundation ini dibangun pertama kali pada tahun 1995. Ia merupakan HTTP server yang open source, dimana pengguna bisa memperoleh sourcenya secara cuma-cuma, tapi dengan lisensi tertentu. Popularitas Apache meningkat semenjak ia merambah ke internet di tahun 1996


    Gambar Topologi jaringan :


 



1. Edit file dengan perintah : nano named.conf.local


 



2. Edit file dibagian : nano db.domain



3. Edit file db.ip dengan editor nano : nano db.ip




4. Edit file resolv.conf dengan perintah : nano /etc/resolv.conf 


5. Restart konfigurasi bind9 dengan perintah : /etc/init.d/bind9 restart

6. Melihat ip address pada server dengan perintah : ifconfig



7. Uji ping yang sudah di buat sesuai dengan ip : ping www.apache.ap


8. Instal aplikasi pake apache2 untuk web server dengan perintah : apt install apache2 -y



9. Masuk ke folder apache2 dengan perintah : cd /etc/apache2/sites-available/

10. Copy file 000-default.conf sesuai dengan yang diinginkan. Contoh : apache.conf   Perintah : cp 000-default.conf apache.conf



11. Edit file yang ada pada apache.conf dengan menambahkan : ServerName www.apache.ap



12. Masuk ke folder /var /www/html dengan menggunakan perintah : cd /var/www/html/


13. Edit file inde.html dengan perintah : nano index.html




14. Mematikan file site default dengan perintah : a2dissite 000-default.conf



15. Mengaktifkan file web yang sudah di buat tadi dengan perintah : a2ensite apache.conf


16. Restart apache2 dengan perintah : /etc/init.d/apache2 restart



Pengujian :

1. Masukkan ip address pada client windows 10 sesuai yang sudah dibuat di debian


2. Uji ping dengan perintah ping : www.apache.ap


3. Uji coba nslookup tersebut dengan cara : nslookup www.apache.ap



4. Uji di web browser dengan mengetik ip server : 26.26.26.26



5. Terakhir uji coba di web browser menggunakan nama domain : www.apache.ap



Popular Posts